Pengikut

Cari

13 Desember 2011

KETIKA ANAK HARUS PINDAH SEKOLAH

Menjadi Anggota TNI berpindah tugas adalah hal yang biasa. Dan hal tersebut akan berdampak juga pada keluarga terutama anak yang masih bersekolah. Setiap anak mempunyai sifat dan sikap yang berbeda bila mengalami situasi dan kondisi baru. Mungkin untuk anak yang sudah agak besar tidak sulit untuk langsung beradaptasi dengan situasi baru tapi bagi anak yang masih kecil ( TK atau SD ) butuh trik khusus agar anak tetap merasa nyaman dengan situasi baru dan tidak stress.
Anakku saat ini duduk dikelas VIII SMP, dan hingga saat ini dia sudah mengalami 7 kali pindah sekolah, 4 kali di SD dan 3 kali di SMP ada yang hanya 9 bulan bersekolah, bahkan 2 kali dia mengalami hanya 6 bulan sudah harus pindah karena mengikuti orang tua yang beralih tugas.

Hal-hal yang harus dipersiapkan saat anak harus pindah sekolah
1. Beri Pengertian
Bicarakan pada anak tentunya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak untuk anak yang masih terlalu kecil. Beri pengertian bahwa ayahnya mendapat tugas baru ditempat lain dan membutuhkan kehadiran keluarga di sisinya. Katakan bahwa si anak akan bertemu dengan teman-teman baru dan hal-hal baru .
2. Jika memungkinkan ajak anak melihat calon sekolah barunya
Ini sangat penting agar anak tidak terlalu kaget dengan lingkungan sekolah barunya. Pindah sekolah biasanya dilakukan saat kenaikan kelas atau tengah semester sehingga pada saat libur sekolah gunakanlah untuk hunting sekolah pilihan. Untuk anak yang sudah cukup besar mungkin sudah bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Jika memilih sekolah yang favorit tapi bisa jadi jauh dari rumah, mungkin dibutuhkan angkutan untuk sampai ke sekolah. Apakah orang tua sempat untuk mengantar jemput, atau ada sopir pribadi ataupun mobil antar jemputan. Jangan biarkan anak naik angkutan umum jika dia belum mengenal betul kota tempat tinggal yang baru. Atau memilih sekolah yang biasa saja tidak favorit tapi dekat rumah sehingga transport tidak terlalu masalah.
3. Dampingi ketika hari pertama masuk sekolah
Terutama untuk anak yang masih kecil duduk di TK atau SD pasti ada perasaan kurang nyaman ketika dia harus masuk sekolah di lingkungan baru. Jangan paksakan anak untuk langsung ditinggal dengan dalih mengajarkan kemandirian. Secara bertahap antar dia masuk kelas, setelah duduk di tempatnya, baru tunggu di luar kelas perhatikan bila dia sudah mulai nyaman dengan guru dan mendapat teman baru, barulah boleh di tinggal. Tapi jangan lupa untuk menjemputnya kembali sebelum waktu pulang, jangan biarkan anak menunggu. Hal ini tidak akan berjalan lama, biasanya dalam waktu 2 atau 3 hari si anak akan terbiasa, untuk anak yang agak sulit beradaptasi mungkin membutuhkan waktu agak lama, sebagai orang tua kita harus sabar hingga anak terbiasa dengan lingkungan barunya.
4. Jalin komunikasi dengan Wali Kelas
Mintalah selalu alamat dan No Hp Wali kelas si anak, secara periodik tanyakan perkembangan si anak . Ceritakan juga hal-hal penting si anak, misalnya bahasa mungkin daerah asal kita berbeda dengan daerah baru, sehingga ada perbedaan bahasa yang tidak di mengerti anak. Jangan lupa ceritakan bila si anak mempunyai riwayat sakit dan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Sekali-kali berkunjung ke Rumah wali kelas dengan membawa bingkisan akan lebih baik bukan bermaksud untuk menyuap agar nilai anak kita bagus tapi lebih kepada menjalin hubungan baik dengan wali kelas yang dalam hal ini adalah pengganti kita sebagi orang tua di sekolah buat anak kita.
5. Pantau pelajaran di sekolah baru
Tiap sekolah mungkin mempunyai standart dan kebijaksanaan masing-masing apalagi kalau sudah beda propinsi bisa jadi pelajaran berbeda, sehingga anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pelajaran di sekolah barunya. Jangan biarkan anak kebingungan sendiri, tanyakan pada pihak sekolah buku-buku yang digunakan. Kalo sekiranya pelajaran itu belum dimengerti oleh si anak berikan pelajaran tambahan bisa kita sendiri sebagai orang tua yang mengajarkan atau mengambil les privat.
6. Mintalah anak menghapalkan alamat barunya
Hal kecil yang mungkin terlupakan karena sibuk mengurus pindahan, bisa jadi kita lupa memberitahu anak alamat barunya. Mungkin disekolah barunya dia harus berkenalan di depan kelas dan menyebutkan alamat rumahnya, atau juga hal-hal lain yang tak terduga. Aku pernah mengalami hal tersebut, 2 hari setelah masuk sekolah baru anakku pulang cepat karena gurunya ada acara sementara penjemputnya belum datang. Waktu itu pihak sekolah melarang anak membawa Hp. Untungnya anakku sudah menghapal alamat rumahnya, sehingga dia dapat sampai di rumah dengan diantar becak.
7. Berikan Pendampingan Ekstra
Bagi sebagian anak, menjadi anak baru di sekolah sangat tidak enak karena akan menjadi pusat perhatian anak-anak maupun guru-guru. Adakalanya anak baru menjadi sasaran keusilan anak-anak nakal di sekolah tersebut. Tugas kita sebagai orang tua untuk terus mendampingi si anak dalam artian terus mengikuti perkembangannya di sekolah, tanyakan kejadian apa saja yang dia alami hari ini, siapa teman-teman barunya, siapa yang paling nakal, kenakalan macam apa. Cepat bertindak bila si anak menjadi sasaran keusilan anak lain dengan berkonsultasi dengan guru Bp misalnya. Anak yang berada dilingkungan baru memerlukan energi lebih untuk beradaptasi dengan pelajaran, teman-teman maupun situasi dan kondisi. Tugas kita sebagai orang tua untuk mendampinginya agar si anak tidak terlalu merasa ini sebagai beban baginya.

Point-point yang aku sampaikan diatas adalah berdasarkan pengalamanku dalam mendampingi putraku yang harus berpindah-pindah sekolah. “ No body Perfect “ tidak ada manusia yang sempurna, di lapangan bisa jadi kita mengalami hal-hal yang tidak terduga. Alhamdullilah anakku tidak mengalami hambatan berarti, kalaupun ada masalah semua dapat terlewati tentu saja dengan penanganan yang tepat dan kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah.

10 November 2011

Hati Seluas Samudera

Seperti kita semua ketahui dalam dunia keprajuritan ada tingkatan-tingakatan kalau tidak mau disebut kasta-kasta. Dan untuk masuk ke jenjang tertentu ada test dan proses pendidikan yang harus dilewati dengan tidak mudah. Seorang tamtama untuk naik menjadi seorang Bintara harus melalui Secaba, seorang Bintara untuk menjadi seorang Perwira pertama harus melalui Secapa, dan seorang Perwira pertama untuk menjadi seorang Perwira Menengah harus melewati Selapa, berikutnya untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi ada Sesko maupun Sesko TNI. Jika seorang anggota prajurit mampu melewati hingga tahap tertinggi maka pangkat dan Jabatan akan mengikuti. Tapi……tidak semua anggota TNI mampu melewati hingga jenjang tertinggi, banyak hal bisa menjadi penghambat mungkin karena faktor umur…(ada batasan umur bagi yang ingin mengikuti test pendidikan), selain itu juga faktor peraturan kadangkala peraturan hanya membatasi hingga pendaftaran test sampai dengan 3 kali, apabila lebih dari itu tidak dapat mengikuti test kembali. Akibatnya bagi prajurit yang tidak mengikuti pendidikan adalah, tidak mendapat kenaikan pangkat seperti halnya yang sekolah. Makanya menjadi hal biasa jika seorang yang awalnya junior pangkatnya mendahului yang dulu menjadi seniornya, begitu juga sebaliknya yang tadinya senior karena tidak sekolah pangkatnya di dahului oleh juniornya.
Sebagai seorang istri prajurit, mau tidak mau kita sangat terpengaruh terhadap kepangkatan suami. Jika suami menjabat sebagai Komandan, istrinya menjabat sebagai ketua Persit di kantor suami. Dan bagaimana sikap kita jika dulu anggota suami kita sekarang menjadi atasan kita. Yang ingin saya bahas adalah ketika kita menjadi Senior yang kemudian menjadi junior maupun junior yang kemudian menjadi Senior.
1. Senior yang kemudian menjadi Junior
Hal ini bisa terjadi apabila seorang anggota prajurit tidak mengikuti pendidikan spt tsb diatas dikarenakan oleh beberapa hal. Biasanya senior usianya lebih tua daripada juniornya, tapi karena si Junior mengikuti pendidikan utk kenaikan Jabatan sehingga si Junior yang lebih muda ini memperoleh jabatan dan kepangkatan lebih tinggi daripada si Senior. Akibatnya yang tadinya komandannya malah bisa berbalik menjadi bawahannya. Dibutuhkan “ Hati seluas Samudra” ketika kita harus menghadapi kenyataan bahwa yang dulu menjadi bawahan kita sekarang menjadi komandan kita atau berada diatas kita. Sebagai seorang istri kita harus menyadari bahwa rejeki di tangan Allah. Mungkin rejeki suami kita tidak di situ. Tidak perlu merasa rendah diri , tetap bersikap hormat terhadap atasan meskipun atasan tersebut dulu adalah bawahan kita. Rejeki tidak hanya di jabatan dan pangkat, siapa tahu rejeki itu ada di anak2 kita, meskipun suami tidak mengikuti pendidikan tapi kita mempunyai anak2 sehat dan cerdas ataupun mungkin kita punya usaha lain yang jauh lebih baik. Seperti istilah “No Body Perfect “ tidak ada manusia yang sempurna, mereka yang kariernya cepat naiknya pun adakalanya harus dibayar mahal dengan kehancuran keluarga ataupun keutuhan keluarganya. Intinya jangan iri dengan kesuksesan orang lain, percayalah setiap orang mempunyai rejekinya masing2 dan Allah tidak akan salah dalam membagi rejeki baginya hamba Nya. Yang utama, tempatkanlah posisi kita pada tempatnya ketika kita harus menjadi seorang anggota , hormat dan santun kepada atasan tetap dijaga. Untuk itu perlunya menjaga sikap kita kepada siapapun sekalipun itu anggota kita dengan tetap menghargai mereka sebagai pribadi dan tidak berbuat sewenang-wenang. Sebagai mahkluk yang beriman, kita percaya bahwa Allah tahu yang terbaik bagi hambanya, mungkin ini adalah perwujudan cinta Allah kepada hamba Nya, karena setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak terhadap apa yang dia pimpin, kalo kita tidak menjadi pemimpin berarti kita terhindar dari tanggung jawab sebagai pemimpin.

2. Junior yang kemudian menjadi Senior
Menjadi junior yang beruntung memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan dan mendapat jabatan dan kepangkatan lebih cepat dari seniornya, bahkan mendahului sang senior, tentu lebih mudah bersikap. Tapi ingat… cobaan datang tidak hanya bersifat kesusahan, pangkat dan jabatan adalah cobaan juga, justru banyak orang yang tidak berhasil dengan cobaan kesenangan. Banyak orang lupa diri ketika memperoleh jabatan tinggi, mereka sombong merasa lebih hebat dari yang lain, akibatnya bersikap sewenang2 pada bawahan, tidak menghormati senior yang sekarang jadi bawahannya. Sekali lagi dibutuhkan “Hati seluas Samudra “ untuk tetap rendah hati, low profile, menjaga sikap dan perilaku untuk tetap santun dan hormat meskipun dengan bawahan. Jangan lupa daratan, karena jabatan duniawi sifatnya sementara, jabatan harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat, jabatan kita harus diserahkan kepada orang lain bahkan direbut orang lain, tidak ada yang abadi. Kesempatan yang diberikan Allah kepada kita untuk mengemban jabatan dan pangkat lebih tinggi daripada orang lain, harus kita manfaatkan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinan kita dihadapan Allah. Belajar dari cara Rasulullah dan sahabat Nabi para khalifah dalam memimpin umat, agar kita tidak menjadi orang yang lupa diri.

Kuncinya kita harus menjadi pribadi yang santun, sopan, hormat dan menghargai orang lain siapa pun juga apakah itu atasan atau bawahan. Percayalah hidup terlalu sebentar untuk disia-siakan jika kita hanya terpaku karena suami tidak kunjung naik pangkat bahkan dibalap oleh juniornya. Kita juga akan menjadi manusia yang sia-sia jika pangkat dan jabatan kita hanya kita gunakan untuk pamer kekuatan atau power sebagai seorang pejabat punya kuasa untuk bersikap sewenang2 pada bawahan. Pangkat dan jabatan adalah amanah yang harus diemban dan dipertanggung jawabkan kelak dikemudian hari.

09 November 2011

HORE REMUNERASI CAIR !!!

Alhamdullilah….. itu kalimat pertama yang terucap ketika membaca teks berjalan di TV One, yang bunyinya kalo tidak salah “ Dana Remunerasi TNI Polri cair sebesar……” jumlahnya lupa tapi tulisan itu cukup membuat lega anggota TNI Polri dan keluarganya. Setelah sekian lama hanya menjadi issue dan wacana akhirnya tunjangan kinerja alias remunerasi atau yang biasa kita sebut Bang Remon atau si Mumun akhirnya turun juga yang katanya melewati proses tarik ulur di DPR.
Aku memang bukan anggota DPR atau pemerintah yang gak paham kebijaksanaan Negara, tapi si Bang remon ini memang pantas diberikan untuk TNI Polri, mereka mengemban tugas Negara yang mempertaruhkan jiwa raga sudah selayaknya pengorbanan itu dibayar dengan penghargaan yang pantas. Sangat menyakitkan ketika kasus Gayus mencuat, ternyata si Gayus yang KKN maha besar ini sudah menerima gaji yang bagi anggota TNI Polri sangat besar kelas Jendral. Alasan Negara menggaji Departemennya si Gayus dengan gaji besar karena pekerjaannya godaannya besar dan memungkinkan untuk melakukan KORUPSI… !!!!
Hah…ironis banget ternyata gaji udah besar tetap aja korupsi. Sementara TNI Polri yang berjuang mempertaruhkan jiwa raga dengan loyalitas tinggi malah tidak dapat penghargaan yang layak. Lagian gak jaminan khan kalo udah digaji tinggi trus gak korupsi nyatanya si Gayus korupsinya gak tanggung-tanggung. Sebenarnya semuanya kembali kepada moral personil. Meskipun pekerjaan penuh dengan godaan duniawi tapi kalo moralnya baik , kuat …. Insya Allah tidak tergoda untuk korupsi. Tapi….kalo memang dasarnya mental korupsi mau gaji besar atau kecil tetap saja maunya korupsi melulu….
Bang Remon tahap pertama akhirnya turun juga jumlahnya bagi kami lumayan 2,5 gaji karena merapel 5 bulan, memang sih tidak sebesar berita yang beredar selama ini ( berita yang beredar khan jumlahnya fantastis banget tuh..) tapi berapa pun jumlahnya aku syukuri. Dana ini lumayan buat mengganti biaya pindahanku dari Makassar ke Magelang , setengahnya lagi masuk tabungan sebagai dana Cadangan.
Tiga bulan kemudian Bang remon tahap ke2 turun jumlahnya memang tidak sebesar tahap pertama karena cuma 3 bulan, setelah dipotong zakat utk anak yatim semua dana kami masukkan ke tabungan lagi. Aku bukan tipe orang yang gila belanja, memang aku lihat beberapa teman sibuk belanja dan jalan-jalan setelah terima bang Remon. Itu hak mereka, itu uang mereka juga jadi mau diapain silakan saja… Hanya saja karena aku punya proyek masa depan yang membutuhkan dana yang tidak sedikit, maka aku merasa perlu untuk menginvestasikan sebagian penghasilan suamiku. Terutama uang kaget yang diluar gaji biasanya gak aku utak-atik dan itu sudah aku lakukan sejak kami menikah. Dari mulai honor mengajar ( waktu dinas di Akmil), rapelan macam2, bahkan sampai uang arisan dan sekarang bang Remon, aku selalu menginvestasikan mula-mula berupa tabungan di Bank, setelah agak lumayan jumlahnya aku alihkan sebagian ke emas dan rumah. Tujuanku jelas untuk proyek masa depan. Tugas suami yang pindah-pindah dan berulang kali harus mengikuti pendidikan, juga biaya pendidikan anak nantinya , semua itu membutuhkan dana yang tidak sedikit, kalo minta orang tua..malu dong! Padahal kalo minta pasti dikasih, tapi masa sih mau nyusahin orang tua terus, mesti pinter-pinter mengelola keuangan. Tabungan di Bank untuk rencana jangka pendek, untuk yang jangka panjang aku memilih investasi rumah dan emas, karena yang pasti nilainya bisa mengikuti laju inflasi, kalo semua dalam bentuk uang yang nilainya tidak dapat mengikuti laju inflasi maka semakin lama nilainya akan turun begitu kata Bang Safir Senduk ahli keuangan, mohon maaf kalo ada yang salah bang….
Si Bang Remon yang katanya akan turun tiap 3 bulan ini kami rencanakan untuk investasi rumah lagi-lagi proyek masa depan, kalo untuk hidup sehari-hari tetap saja pake gaji biasanya sebelum ada bang remon. Meskipun si Bang remon sudah turun tapi tetap saja mengikuti filosofinya PRAJURIT…PRAsojo, JUjur dan iRIT he…he…he… Lagian kalo kita selalu berusaha mensyukuri apapun yang kita terima Insya Allah kita akan bahagia, tidak perlu melihat keatas masih banyak saudara-saudara kita yang taraf kehidupannya jauh di bawah kita. Kuncinya : Syukuri apa yang ada, dan lihatlah apa yang terjadi anda akan bahagia…( kata Mario Teguh , maaf kalo salah kutip pak Mario)

01 Juni 2011

SAAT HARUS TERPISAH OLEH JARAK

Suami istri idealnya tinggal bersama , tapi ada kalanya suami istri berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk tinggal serumah. Bagi seorang istri prajurit di tinggal suami bertugas sudah bukan hal yang aneh, menjadi single parent dalam kurun waktu tertentu kadang menjadi keharusan yang mau tidak mau harus dijalani. Bagi calon istri prajurit ketika dia memutuskan untuk menikah dengan seorang anggota TNI biasanya ada pertanyaan yang ditujukan kepadanya “ Siap untuk ditinggal-tinggal gak?” Kalo gak siap jangan jadi istri prajurit. Dari hal yang paling kecil siap ditinggal piket, belum kalo suami harus mengikuti pendidikan yang hitungannya bulan bahkan tahunan apalagi kalo tugas operasi ke daerah konflik dimana anak istri tidak mungkin untuk mengikuti tugas suami. Sampai dengan ketika berada dalam pilihan suami dipindah tugas ke daerah terpencil dimana istri tidak dapat mengikuti karena tidak dapat pindah kerja atau karena kepentingan pendidikan anak-anak didaerah tersebut pendidikan belum maju sehingga suami , istri dan anak-anak harus hidup terpisah.
Sebuah keluarga memang idealnya hidup serumah , karena pendidikan dan perkembangan anak akan seimbang dan tidak pincang di banding bila anak tinggal hanya dengan ibu saja atau ayah saja. Seorang suamipun akan bisa bekerja dengan maksimal karena berada di dekat keluarganya lain halnya kalo suami terpaksa hidup membujang, konsentrasinya akan terbagi antara pekerjaan dan keluarganya yang jauh sehingga akan berpengaruh pada pekerjaannya. Disamping itu banyak kejadian dimana suami istri yang hidup terpisah menjadi alasan bagi suami atau istri tersebut untuk berselingkuh, akibatnya rumah tangga menjadi berantakan. Memang rumah tangga berjauhan menjadi ujian kesetiaan bagi pasangan suami istri. Selain itu banyak masalah yang harusnya diatasi bersama terpaksa harus diatasi salah satu, suami saja atau istri saja.
Saat ini saya akan berbagi tips bagi pasangan suami istri apabila terpaksa berjauhan untuk menjaga keharmonisan suami istri, agar hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi.

1. Komunikasi
Komunikasi antara suami istri menjadi faktor paling utama. Saat ini alat komunikasi tidak lagi menjadi masalah . Bersyukurlah yang hidup di jaman sekarang karena berbagai macam alat komunikasi seperti Hp, internet sudah sangat memasyarakat. Maksimalkan pemakaian alat komunikasi dari SMS, telpon dg fasilitas 3G, internet dg chating, email , FB bahkan video call spt Skype. Manfaatkan kemudahan tegnologi juga promo pulsa murah. Setiap saat kita bisa berkomunikasi dg suami, juga bisa melihat wajah suami dan mengetahui kegiatan suami dg 3G atau Skype. Dengan kemudahan berkomunikasi kita akan merasa suami dekat dengan kita dan tidak begitu merasa kehilangan.

2. Cari Kesibukan
Suami istri berjauhan pasti akan merasakan kesepian. Cari kegiatan yang bisa menghilangkan kesepian. Kita bisa menekuni hobi lama menjahit, menulis, memasak, mengikuti kursus, aktif di organisasi/perkumpulan , bahkan mencari kegiatan yang bersifat profit ( suatu saat saya akan menulis dalam bahasan tersendiri bagaimana mengisi kegiatan yang dapat menghasilkan )

3. Rajin menabung
Jika jarak tinggal suami istri cukup jauh dipisahkan oleh lautan bahkan mungkin oleh Negara, pertemuan menjadi harga yang mahal. Maka sisihkan penghasilan tiap bulan khusus untuk perjalanan suami atau istri, atur pertemuan tiap beberapa bln sekali. Walaupun setiap hari telpon atau skype, rasanya tetap akan berbeda . Pertemuan tetap mutlak diperlukan untuk menumpahkan segala kerinduan, ibaratnya Hp pertemuan menjadi saat penting untuk mengisi baterei.

4. Libatkan suami dalam mengambil Keputusan
Dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang besar dan penting, diskusikan dengan suami. Berikan gambaran sejelas-jelasnya tentang masalah yang dihadapi misalnya : menentukan sekolah anak, memilih tempat les untuk anak, memperbaiki rumah, menjual mobil mintalah pertimbangan dan masukan dari suami. Dengan begitu suami merasa tetap dibutuhkan dan merasa lebih berarti.


5. Ungkapan Romantis
Jarak yang jauh antara suami istri bisa dimanfaatkan untuk menggali romantisme. Apabila selama ini suami istri jarang mengungkapkan rasa cinta, saat berjauhan menjadi saat yang tepat untuk mengungkapkannya. Bayangkan saat ini adalah saat pacaran, ungkapkan kata-kata cinta, rindu dengan panggilan sayang, cinta bisa lewat sms atau saat chating. Hal ini akan selalu menghidupkan cinta diantara suami istri walaupun berjauhan. Jangan ragu untuk mengungkapkan kerinduan dengan kata-kata romantis setiap hari.

6. Beri Target
Suami istri berjauhan sebenarnya jauh dari ideal suatu hubungan suami istri, tapi kalo berjauhan menjadi satu2nya pilihan yang mau tidak mau harus dijalani kita harus menjalaninya dengan sabar. Tapi tetap kita harus menetapkan target kapan berjauhan ini harus diakhiri. Artinya harus ada salah satu pihak yang mengalah untuk bisa berkumpul selayaknya sebuah rumah tangga , misalnya : istri mengalah keluar kerja, istri/ suami mengajukan permohonan pindah . Karena apabila sebuah rumah tangga berjauhan terus akan sulit untuk menggapai Ridho Nya dalam berumah tangga.

7. Lebih banyak mendekatkan diri pada Sang Pencipta
Apapun yang terjadi diatas bumi ini tidak akan luput atas ijin Nya. Begitu juga yang terjadi antara suami istri yang tinggal berjauhan, pasti sudah seijin Allah hal tersebut terjadi, rajin2lah berdoa mendekatkan diri kepada Nya, bersabar dan bertawakal menyerahkan segala penyelesaian masalah kepada Nya. Pasrahkan penjagaan terhadap suami, istri dan anak kita kepada sang Pencipta.

8. Minta bantuan
Jangan ragu untuk minta bantuan orang-orang terdekat, orang tua, keluarga, teman maupun tetangga apabila kita dalam kesulitan misalnya menghadapi anak yang sedang sakit dan dia perlu penanganan dokter secepatnya. Untuk itu binalah hubungan baik dengan orang-orang terdekat.
Demikian sebagian kecil tips bagi pasangan suami istri yang mungkin saat ini terpaksa tinggal berjauhan karena tugas , semoga jarak yang memisahkan tidak menjadi kendala dalam membina keharmonisan hubungan suami istri. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.

Rindu Setengah Mati
By. D’ Masiv

Aku ingin Engkau ada disini
Menemaniku saat sepi
Menemaniku saat gundah
Berat hidup ini tanpa dirimu
Ku hanya mencintai kamu
Ku hanya memiliki kamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh kuingin kau tahu
Aku rindu setengah mati

Meski telah lama kita tak bertemu
Ku selalu memimpikan kamu
Ku tak bisa hidup tanpamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh kuingin kau tahu
Ku tak bisa hidup tanpamu..
Aku rindu setengah mati kepadamu
Aku rindu..
Setengah mati…


Magelang, Medio 1 Juni 2011…..
( Tulisan dan lagu ini kupersembahkan untuk suamiku tercinta yang saat ini berada di pedalaman Sulawesi Selatan , Watampone….Terima kasih atas cintamu yang begitu besar..)

SAAT HARUS TERPISAH OLEH JARAK

Suami istri idealnya tinggal bersama , tapi ada kalanya suami istri berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk tinggal serumah. Bagi seorang istri prajurit di tinggal suami bertugas sudah bukan hal yang aneh, menjadi single parent dalam kurun waktu tertentu kadang menjadi keharusan yang mau tidak mau harus dijalani. Bagi calon istri prajurit ketika dia memutuskan untuk menikah dengan seorang anggota TNI biasanya ada pertanyaan yang ditujukan kepadanya “ Siap untuk ditinggal-tinggal gak?” Kalo gak siap jangan jadi istri prajurit. Dari hal yang paling kecil siap ditinggal piket, belum kalo suami harus mengikuti pendidikan yang hitungannya bulan bahkan tahunan apalagi kalo tugas operasi ke daerah konflik dimana anak istri tidak mungkin untuk mengikuti tugas suami. Sampai dengan ketika berada dalam pilihan suami dipindah tugas ke daerah terpencil dimana istri tidak dapat mengikuti karena tidak dapat pindah kerja atau karena kepentingan pendidikan anak-anak didaerah tersebut pendidikan belum maju sehingga suami , istri dan anak-anak harus hidup terpisah.
Sebuah keluarga memang idealnya hidup serumah , karena pendidikan dan perkembangan anak akan seimbang dan tidak pincang di banding bila anak tinggal hanya dengan ibu saja atau ayah saja. Seorang suamipun akan bisa bekerja dengan maksimal karena berada di dekat keluarganya lain halnya kalo suami terpaksa hidup membujang, konsentrasinya akan terbagi antara pekerjaan dan keluarganya yang jauh sehingga akan berpengaruh pada pekerjaannya. Disamping itu banyak kejadian dimana suami istri yang hidup terpisah menjadi alasan bagi suami atau istri tersebut untuk berselingkuh, akibatnya rumah tangga menjadi berantakan. Memang rumah tangga berjauhan menjadi ujian kesetiaan bagi pasangan suami istri. Selain itu banyak masalah yang harusnya diatasi bersama terpaksa harus diatasi salah satu, suami saja atau istri saja.
Saat ini saya akan berbagi tips bagi pasangan suami istri apabila terpaksa berjauhan untuk menjaga keharmonisan suami istri, agar hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi.

1. Komunikasi
Komunikasi antara suami istri menjadi faktor paling utama. Saat ini alat komunikasi tidak lagi menjadi masalah . Bersyukurlah yang hidup di jaman sekarang karena berbagai macam alat komunikasi seperti Hp, internet sudah sangat memasyarakat. Maksimalkan pemakaian alat komunikasi dari SMS, telpon dg fasilitas 3G, internet dg chating, email , FB bahkan video call spt Skype. Manfaatkan kemudahan tegnologi juga promo pulsa murah. Setiap saat kita bisa berkomunikasi dg suami, juga bisa melihat wajah suami dan mengetahui kegiatan suami dg 3G atau Skype. Dengan kemudahan berkomunikasi kita akan merasa suami dekat dengan kita dan tidak begitu merasa kehilangan.

2. Cari Kesibukan
Suami istri berjauhan pasti akan merasakan kesepian. Cari kegiatan yang bisa menghilangkan kesepian. Kita bisa menekuni hobi lama menjahit, menulis, memasak, mengikuti kursus, aktif di organisasi/perkumpulan , bahkan mencari kegiatan yang bersifat profit ( suatu saat saya akan menulis dalam bahasan tersendiri bagaimana mengisi kegiatan yang dapat menghasilkan )

3. Rajin menabung
Jika jarak tinggal suami istri cukup jauh dipisahkan oleh lautan bahkan mungkin oleh Negara, pertemuan menjadi harga yang mahal. Maka sisihkan penghasilan tiap bulan khusus untuk perjalanan suami atau istri, atur pertemuan tiap beberapa bln sekali. Walaupun setiap hari telpon atau skype, rasanya tetap akan berbeda . Pertemuan tetap mutlak diperlukan untuk menumpahkan segala kerinduan, ibaratnya Hp pertemuan menjadi saat penting untuk mengisi baterei.

4. Libatkan suami dalam mengambil Keputusan
Dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang besar dan penting, diskusikan dengan suami. Berikan gambaran sejelas-jelasnya tentang masalah yang dihadapi misalnya : menentukan sekolah anak, memilih tempat les untuk anak, memperbaiki rumah, menjual mobil mintalah pertimbangan dan masukan dari suami. Dengan begitu suami merasa tetap dibutuhkan dan merasa lebih berarti.


5. Ungkapan Romantis
Jarak yang jauh antara suami istri bisa dimanfaatkan untuk menggali romantisme. Apabila selama ini suami istri jarang mengungkapkan rasa cinta, saat berjauhan menjadi saat yang tepat untuk mengungkapkannya. Bayangkan saat ini adalah saat pacaran, ungkapkan kata-kata cinta, rindu dengan panggilan sayang, cinta bisa lewat sms atau saat chating. Hal ini akan selalu menghidupkan cinta diantara suami istri walaupun berjauhan. Jangan ragu untuk mengungkapkan kerinduan dengan kata-kata romantis setiap hari.

6. Beri Target
Suami istri berjauhan sebenarnya jauh dari ideal suatu hubungan suami istri, tapi kalo berjauhan menjadi satu2nya pilihan yang mau tidak mau harus dijalani kita harus menjalaninya dengan sabar. Tapi tetap kita harus menetapkan target kapan berjauhan ini harus diakhiri. Artinya harus ada salah satu pihak yang mengalah untuk bisa berkumpul selayaknya sebuah rumah tangga , misalnya : istri mengalah keluar kerja, istri/ suami mengajukan permohonan pindah . Karena apabila sebuah rumah tangga berjauhan terus akan sulit untuk menggapai Ridho Nya dalam berumah tangga.

7. Lebih banyak mendekatkan diri pada Sang Pencipta
Apapun yang terjadi diatas bumi ini tidak akan luput atas ijin Nya. Begitu juga yang terjadi antara suami istri yang tinggal berjauhan, pasti sudah seijin Allah hal tersebut terjadi, rajin2lah berdoa mendekatkan diri kepada Nya, bersabar dan bertawakal menyerahkan segala penyelesaian masalah kepada Nya. Pasrahkan penjagaan terhadap suami, istri dan anak kita kepada sang Pencipta.

8. Minta bantuan
Jangan ragu untuk minta bantuan orang-orang terdekat, orang tua, keluarga, teman maupun tetangga apabila kita dalam kesulitan misalnya menghadapi anak yang sedang sakit dan dia perlu penanganan dokter secepatnya. Untuk itu binalah hubungan baik dengan orang-orang terdekat.
Demikian sebagian kecil tips bagi pasangan suami istri yang mungkin saat ini terpaksa tinggal berjauhan karena tugas , semoga jarak yang memisahkan tidak menjadi kendala dalam membina keharmonisan hubungan suami istri. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.

Rindu Setengah Mati
By. D’ Masiv

Aku ingin Engkau ada disini
Menemaniku saat sepi
Menemaniku saat gundah
Berat hidup ini tanpa dirimu
Ku hanya mencintai kamu
Ku hanya memiliki kamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh kuingin kau tahu
Aku rindu setengah mati

Meski telah lama kita tak bertemu
Ku selalu memimpikan kamu
Ku tak bisa hidup tanpamu

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh kuingin kau tahu
Ku tak bisa hidup tanpamu..
Aku rindu setengah mati kepadamu
Aku rindu..
Setengah mati…


Magelang, Medio 1 Juni 2011…..
( Tulisan dan lagu ini kupersembahkan untuk suamiku tercinta yang saat ini berada di pedalaman Sulawesi Selatan , Watampone….Terima kasih atas cintamu yang begitu besar..)

27 Januari 2011

TINGGAL DI ASRAMA ATAU TINGGAL DI LUAR

Anggota TNI identik dengan tinggal di Asrama, tapi apakah ini menjadi keharusan ? Tidak juga sih...., kita bisa memilih tinggal di asrama atau di luar asrama. Tapi semuanya tentu ada plus minus nya, masing-masing punya keunggulan dan kelemahan.
Bagi yang sejak kecil tinggal di asrama ( Ortu anggota TNI juga ) mungkin tidak akan kaget dengan kehidupan asrama. Tapi bagi yang belum pernah sama sekali tinggal di asrama mungkin akan terkaget-kaget dengan kehidupan di asrama.
Kita memilih tinggal di asrama atau di luar asrama pasti ada alasannya. Misalnya; kita memilih tinggal di asrama karena memang tidak ada pilihan lain karena kita belum memiliki rumah sendiri atau memiliki rumah tp berada di kota yang berbeda. Tapi apa bila kita mempunyai kesempatan untuk memilih antara rumah di asrama atau di luar asrama coba kita buat perbandingan keuntungan dan kerugiannya.

Plus Minus Tinggal di Asrama

1. Hemat
Hemat sudah pasti, karena kita tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk membeli atau mengontrak. Paling banter kita keluar dana Oper pemilikan bangunan, dan mungkin juga dana perbaikan kalo rumah yg akan kita tempati ada bagian-bagian yg rusak. Tapi dana itu akan jauh lebih kecil dibandingkan jika kita harus membeli atau membangun rumah sendiri maupun mengontrak dimana kita harus mengeluarkan dana tiap bulan atau tahun untuk membayar kontrakan. Disamping itu di beberapa daerah yang asramanya di dalam ksatrian biaya listrik dan air ditanggung kantor. Ini tentu juga akan mengurangi pengeluaran kita.

2. Dekat
Asrama biasanya tidak jauh dari Kantor, dengan demikian kalo ada kegiatan kita akan lebih mudah berangkat. Bahkan ada beberapa asrama yg nempel dg kantor, sehingga yang punya anak kecil bisa dibawa atau di tinggal sambil diawasi karena rumah cukup dekat dg kantor. Dari segi biaya kita tidak perlu mengeluarkan dana lagi untuk transport apabila ada kegiatan.

3. Memudahkan pengawasan dan pembinaan
Anggota tinggal di asrama, tentu akan lebih mudah bagi atasan untuk melakukan pengawasan pada kehidupan sehari-hari anggota dan keluarganya. Pembinaan terhadap anggota juga akan lebih mudah karena setiap informasi pasti akan lebih mudah disampaikan kepada anggota. Dan apabila ada hal-hal penting yang harus segera ditindak lanjuti tentu akan lebih mudah mengumpulkan anggota yang tinggal di asrama.

4. Harus siap dengan segala aturan asrama
Tinggal di asrama harus siap melaksanakan segala macam aturan di asrama, seperti : misalnya di Larang menjemur pakaian di pagar atau halaman, diwajibkan memotong rumput tiap 2 minggu sekali, diwajibkan menanam pot bunga di halaman, halaman harus bersih dan lain sebagainya. Semua tergantung peraturan dari Atasan atau peraturan ka Komplek atau Ketua asrama. Hal ini agak berbeda kalo kita tinggal di rumah sendiri di luar asrama, peraturan pasti tidak terlalu ketat.

5. Nuansa persaingan akan lebih terasa
Tinggal di asrama berarti bertetangga dengan teman-teman sekantor, tentu saja nuansa persaingan akan lebih terasa kental. Misalnya : Si A dan Si B sama-sama perwira tp si A punya mobil sementara si B hanya punya motor, kadang-kadang timbul perasaan iri, minder, rendah diri atau bahkan sebaliknya perasaan merasa lebih mampu, lebih kaya...yang akibatnya menimbulkan perasaan tidak enak. Untuk itu bagi yang tinggal di Asrama harus pandai-pandai mengolah hati bahwa rejeki di tangan Allah, jangan terpengaruh apabila rumput tetangga nampak lebih hijau....

6. Masalah di Asrama terbawa ke kantor/organisasi
Seringkali di dalam kehidupan bertetangga tidak selalu berjalan mulus ada saja masalah antar tetangga. Sementara kalo kita hidup di Asrama tetangga kita adalah teman kita di kantor/organisasi. Akibatnya kalo terjadi masalah yg mengakibatkan hubungan bertetangga menjadi tidak enak, pekerjaan kantor/organisasi yang melibatkan pihak yang bermasalah menjadi kena imbasnya.

7. Kehidupan pribadi siap di campuri
Tinggal di Asrama kita juga harus siap jika kehidupan pribadi kita dicampuri tetangga. Sebagai contoh ibu A biasa melakukan pembagian tugas dengan suaminya, si bapak mendapat tugas mencuci dan menyetrika, sementara si ibu memasak dan mengasuh anak. Adakalanya ini dipandang salah oleh tetangga, sehingga tetangga melapor ke atasan dan si Ibu A mendapat teguran dari atasan karena membiarkan suaminya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Hal yang sebenarnya menjadi urusan pribadi, justru dicampuri oleh pihak2 diluar keluarga tsb.

8. Masalah dengan tetangga lebih komplek
Tinggal di Asrama, berarti yang kita temui di rumah juga menjadi teman di kantor atau organisasi. Dengan intensitas pertemuan yang cukup sering, ada beberapa kemungkinan terjadi, menjadi teman akrab yang melebihi saudara, atau justru sebaliknya menjadi musuh. Kemungkinan pertama adalah hal yang paling diharapkan dalam kehidupan bertetangga saling tolong menolong, menghargai dan menghormati. Tapi dampak yang ke2 adalah dampak buruk yang sering juga terjadi. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna, kalo kita tidak dapat menerima kekurangan orang lain, ditambah rasa iri, dengki, tidak ada rasa menghormati dan menghargai, masalah kecil sekalipun bisa menjadi besar, gara2 omongan saja bisa menjadi masalah apalagi kalo yg di temui adalah orang yang itu-itu saja, segala sesuai jadi serba salah . Hal ini akan berbeda kalo kita tinggal di luar asrama, dimana kita tinggal di tempat dg berbagai macam profesi, mereka jarang saling mencampuri. Apalagi kalo di perkotaan tetangga tidak terlalu usil dengan urusan orang lain, bahkan cenderung cuek.

9. Melenakan
Harga rumah dan harga kontrak rumah yang terus merangkak naik, membuat orang yang tinggal di Asrama merasakan kenyamanan tersediri. Akibatnya banyak di antara penghuni asrama yang terlena, sehingga mereka lupa berinvestasi untuk tempat tinggal. Makanya banyak kita temui penghuni asrama enggan meninggalkan asrama walaupun sudah pensiun, dengan alasan belum punya rumah.

Ini adalah sebagian gambaran baik buruknya tinggal di asrama, semuanya kembali pada pribadi masing-masing untuk memilih mau tinggal di asrama atau di luar Asrama. Tinggal di asrama asal bisa menyikapi dengan bijak setiap masalah tentunya akan memberikan kenikmatan tersendiri dan jangan terlena untuk tetap menyisihkan sebagian penghasilan untuk rumah masa depan apabila sudah tidak berdinas di TNI. Sehingga tidak perlu terjadi pengeksekusian rumah asrama seperti yang sering kita saksikan di TV. Tapi bagaimanapun juga kita hidup memang tidak bisa lepas dari masalah baik itu, di kantor, rumah, organisasi maupun sekolah. Itulah yang dinamakan hidup.....

18 Januari 2011

CATATAN AKHIR TAHUN

Tahun 2010 baru saja berlalu, kemeriahan menyambut tahun baru 2011 masih terasa. Suka duka selama tahun 2010 telah terlewati, banyak suka tapi banyak juga duka yang harus mau tidak mau dijalani. Menghadapi kesuksesan dan kebahagiaan bukanlah hal yang sulit, tapi ketika kita harus menghadapi kegagalan, kepahitan yang terjadi di luar keinginan kita itu yang sulit.
Selama tahun 2010 aku mencatat beberapa hal yang terjadi di luar keinginanku. Tapi semua tetap harus di hadapi. Manusiawi jika aku merasa kecewa, sedih bahkan hampir putus asa. Tapi aku tidak boleh menyerah, kenyataan harus dihadapi .
Selama ini aku berusaha memperdalam ilmu sabar dan ilmu ikhlasku, ilmu yang terkesan sederhana tapi bermakna sangat tinggi dan luhur. Ilmu ini mengajarkan kepadaku bahwa apapun yang aku lakukan hanya semata-mata karena Allah, baik itu di keluarga, organisasi atau masyarakat....sama sekali bukan untuk memperoleh pujian atau kenaikan jabatan. Maka ketika apa yang kita lakukan dan kita yakini berjalan di koridor yang pas dan sesuai ternyata tidak memperoleh penghargaan yang sesuai tapi justru memperoleh cacian , makian karena kita difitnah dengan hal-hal yang sama sekali tidak pernah kita lakukan kita tetap sabar dan ikhlas. Aku berusaha mengolah ujian ini menjadi hikmah , ketika ujian kehidupan harus dilewati itu kuanggap sebagai cara Allah menunjukkan cintaNya kepadaku, keadaan sekecil apapun yang harus dilewati dan sama sekali tidak kita sukai Insya Allah akan menghapuskan dosa-dosa di masa lalu itu janji Allah kepada hambaNya. Dan jika aku berhasil melewatinya Insya Allah...Tuhan akan menaikkan derajatku di hadapan Nya.
Aku sangat menyadari kekuranganku sebagai manusia biasa aku jauh dari sempurna. Nabi Muhammad SAW sebagai manusia paling sempurna di muka bumi ini saja ada yang memusuhi, bahkan ada yang mau membunuh beliau dan melemparinya dengan kotoran. Apa lagi diriku yang tidak ada sekukunya Nabi Muhammad SAW. Aku tidak bisa memaksakan setiap orang harus setuju dan suka padaku.
Dalam buku yang aku baca Nabi Muhammad sangat bersedih ketika tujuan baik berdakwah justru dibalas dengan cacian, makian dan fitnahan. Untuk menghibur Nabi Muhammad maka Allah menurunkan Firman Nya :
Surat An Nalh, Ayat 126....
“ Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. “
Surat An Nalh, ayat 127...
“ Bersabarlah ( hai Muhammad ) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”
Al Quran memang luar biasa memberikan jawaban bagi setiap pertanyaaan, memberikan ketenangan bagi jiwa-jiwa yang cemas dan gelisah. Ayat ini membuatku menjadi tenang ketika harus menghadapi ujian dalam hidup . Segala persoalan aku kembalikan kepada Nya biarlah Allah SWT yang menyelesaikan masalahku. Allah tidak pernah tidur, Dia akan menjagaku, cepat atau lambat Dia akan menunjukkan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, yang hitam akan tetap hitam dan yang putih akan tetap putih. Aku tidak pernah takut jika aku yakin apa yang aku lakukan selama ini semata-mata karena Allah bukan untuk mendapatkan sanjungan dan pujian.
Saat ini aku berusaha untuk menguatkan hati dan menyatukan niat hanya kepada Allah untuk menggapai kesabaran karena kesabaran tidak kan pernah sia-sia.
Selamat tinggal 2010....selamat datang 2011 semoga aku menjadi manusia yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi banyak orang....Amin.