Pengikut

Cari

13 Desember 2011

KETIKA ANAK HARUS PINDAH SEKOLAH

Menjadi Anggota TNI berpindah tugas adalah hal yang biasa. Dan hal tersebut akan berdampak juga pada keluarga terutama anak yang masih bersekolah. Setiap anak mempunyai sifat dan sikap yang berbeda bila mengalami situasi dan kondisi baru. Mungkin untuk anak yang sudah agak besar tidak sulit untuk langsung beradaptasi dengan situasi baru tapi bagi anak yang masih kecil ( TK atau SD ) butuh trik khusus agar anak tetap merasa nyaman dengan situasi baru dan tidak stress.
Anakku saat ini duduk dikelas VIII SMP, dan hingga saat ini dia sudah mengalami 7 kali pindah sekolah, 4 kali di SD dan 3 kali di SMP ada yang hanya 9 bulan bersekolah, bahkan 2 kali dia mengalami hanya 6 bulan sudah harus pindah karena mengikuti orang tua yang beralih tugas.

Hal-hal yang harus dipersiapkan saat anak harus pindah sekolah
1. Beri Pengertian
Bicarakan pada anak tentunya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak untuk anak yang masih terlalu kecil. Beri pengertian bahwa ayahnya mendapat tugas baru ditempat lain dan membutuhkan kehadiran keluarga di sisinya. Katakan bahwa si anak akan bertemu dengan teman-teman baru dan hal-hal baru .
2. Jika memungkinkan ajak anak melihat calon sekolah barunya
Ini sangat penting agar anak tidak terlalu kaget dengan lingkungan sekolah barunya. Pindah sekolah biasanya dilakukan saat kenaikan kelas atau tengah semester sehingga pada saat libur sekolah gunakanlah untuk hunting sekolah pilihan. Untuk anak yang sudah cukup besar mungkin sudah bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Jika memilih sekolah yang favorit tapi bisa jadi jauh dari rumah, mungkin dibutuhkan angkutan untuk sampai ke sekolah. Apakah orang tua sempat untuk mengantar jemput, atau ada sopir pribadi ataupun mobil antar jemputan. Jangan biarkan anak naik angkutan umum jika dia belum mengenal betul kota tempat tinggal yang baru. Atau memilih sekolah yang biasa saja tidak favorit tapi dekat rumah sehingga transport tidak terlalu masalah.
3. Dampingi ketika hari pertama masuk sekolah
Terutama untuk anak yang masih kecil duduk di TK atau SD pasti ada perasaan kurang nyaman ketika dia harus masuk sekolah di lingkungan baru. Jangan paksakan anak untuk langsung ditinggal dengan dalih mengajarkan kemandirian. Secara bertahap antar dia masuk kelas, setelah duduk di tempatnya, baru tunggu di luar kelas perhatikan bila dia sudah mulai nyaman dengan guru dan mendapat teman baru, barulah boleh di tinggal. Tapi jangan lupa untuk menjemputnya kembali sebelum waktu pulang, jangan biarkan anak menunggu. Hal ini tidak akan berjalan lama, biasanya dalam waktu 2 atau 3 hari si anak akan terbiasa, untuk anak yang agak sulit beradaptasi mungkin membutuhkan waktu agak lama, sebagai orang tua kita harus sabar hingga anak terbiasa dengan lingkungan barunya.
4. Jalin komunikasi dengan Wali Kelas
Mintalah selalu alamat dan No Hp Wali kelas si anak, secara periodik tanyakan perkembangan si anak . Ceritakan juga hal-hal penting si anak, misalnya bahasa mungkin daerah asal kita berbeda dengan daerah baru, sehingga ada perbedaan bahasa yang tidak di mengerti anak. Jangan lupa ceritakan bila si anak mempunyai riwayat sakit dan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Sekali-kali berkunjung ke Rumah wali kelas dengan membawa bingkisan akan lebih baik bukan bermaksud untuk menyuap agar nilai anak kita bagus tapi lebih kepada menjalin hubungan baik dengan wali kelas yang dalam hal ini adalah pengganti kita sebagi orang tua di sekolah buat anak kita.
5. Pantau pelajaran di sekolah baru
Tiap sekolah mungkin mempunyai standart dan kebijaksanaan masing-masing apalagi kalau sudah beda propinsi bisa jadi pelajaran berbeda, sehingga anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pelajaran di sekolah barunya. Jangan biarkan anak kebingungan sendiri, tanyakan pada pihak sekolah buku-buku yang digunakan. Kalo sekiranya pelajaran itu belum dimengerti oleh si anak berikan pelajaran tambahan bisa kita sendiri sebagai orang tua yang mengajarkan atau mengambil les privat.
6. Mintalah anak menghapalkan alamat barunya
Hal kecil yang mungkin terlupakan karena sibuk mengurus pindahan, bisa jadi kita lupa memberitahu anak alamat barunya. Mungkin disekolah barunya dia harus berkenalan di depan kelas dan menyebutkan alamat rumahnya, atau juga hal-hal lain yang tak terduga. Aku pernah mengalami hal tersebut, 2 hari setelah masuk sekolah baru anakku pulang cepat karena gurunya ada acara sementara penjemputnya belum datang. Waktu itu pihak sekolah melarang anak membawa Hp. Untungnya anakku sudah menghapal alamat rumahnya, sehingga dia dapat sampai di rumah dengan diantar becak.
7. Berikan Pendampingan Ekstra
Bagi sebagian anak, menjadi anak baru di sekolah sangat tidak enak karena akan menjadi pusat perhatian anak-anak maupun guru-guru. Adakalanya anak baru menjadi sasaran keusilan anak-anak nakal di sekolah tersebut. Tugas kita sebagai orang tua untuk terus mendampingi si anak dalam artian terus mengikuti perkembangannya di sekolah, tanyakan kejadian apa saja yang dia alami hari ini, siapa teman-teman barunya, siapa yang paling nakal, kenakalan macam apa. Cepat bertindak bila si anak menjadi sasaran keusilan anak lain dengan berkonsultasi dengan guru Bp misalnya. Anak yang berada dilingkungan baru memerlukan energi lebih untuk beradaptasi dengan pelajaran, teman-teman maupun situasi dan kondisi. Tugas kita sebagai orang tua untuk mendampinginya agar si anak tidak terlalu merasa ini sebagai beban baginya.

Point-point yang aku sampaikan diatas adalah berdasarkan pengalamanku dalam mendampingi putraku yang harus berpindah-pindah sekolah. “ No body Perfect “ tidak ada manusia yang sempurna, di lapangan bisa jadi kita mengalami hal-hal yang tidak terduga. Alhamdullilah anakku tidak mengalami hambatan berarti, kalaupun ada masalah semua dapat terlewati tentu saja dengan penanganan yang tepat dan kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah.