Pengikut

Cari

16 Desember 2008

PERSIT KU SAYANG

Ketika pertama kali pacaran dengan anggota TNI tidak pernah kebayang bakalan menjadi anggota Persit. Apa itu persit pun tidak pernah terpikir di benakku. Kalo sekarang aku nulis di blog tentang Persit , aku mau ngasih sedikit gambaran tentang Persit pada cewek-cewek yang sekarang sedang pacaran dengan anggota TNI alias calon-calon anggota Persit baru he..he..he. Bukannya sok pinter lho karena aku jadi anggota Persit juga baru 12 tahun kurang dikit, dibanding yang sudah lama melanglang buana di organisasi aku masih jauh lah tapi lumayan lah. Persit itu singkatan dari Persatuan Istri Prajurit, sejarah Persit bisa dibaca di Website tentang Persit, sampai AD/ART dan aturan2 yang laen semua ada. Makanya aku nggak mau ngulangin lagi. Cukup aku ngasih gambaran bagaimana kita harus bergaul di Persit. Persit itu bagian dari TNI-AD, jadi boleh dikatakan kegiatan Persit itu setengah Dinas. Meskipun selalu dikatakan yang punya pangkat itu suami, dan anggota Persit itu semua sama saja, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Dalam Persit ada Ketua, Pengurus dan Anggota. Ketua, sudah pasti dijabat oleh istri komandan atau istri anggota yang pangkatnya paling tinggi. Yang lain jadi pengurus dan anggota. Kalo kita menjadi anggota Persit, hilangkan semua atribut yang melekat di dalam diri kita sebelum kita menikah. Artinya, siapa kita, anak siapa, asal dari mana itu tanggalkan semua. Meskipun kita anak seorang yang sangat dihormati sangat di segani atau kita seorang manager di sebuah perusahaan maupun seorang yang bergelar ningrat itu semua harus kita lepaskan disaat kita bergabung dengan Persit. Bagaimanapun juga kita tidak bisa melepaskan diri dari aturan yang ada dalam Dinas, dimana dalam TNI itu ada yang namanya hierarki begitu juga dalam Persit , meskipun dalam aturan tertulis hal ini tidak ada. Tapi kalo kita langgar kita akan disebut sebagai anggota Persit yang tidak punya sopan santun. Apalagi bergaul dengan ibu2 yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada ibu2 yang suka menjilat ke atasan, ada yang suka menjelek-jelekkan teman, ada yang mau menangnya sendiri tapi yang baik juga banyak kok, ada yang keibuan, bijaksana, sopan, pinter dll. Bagaimana menjadi anggota Persit yang baik tentu saja yang bisa menempatkan diri kapan harus menjadi anggota, menjadi pemimpin, menjadi ibu dan istri secara seimbang. Sementara ini dulu ya, ntar disambung lagi mau masak dulu nih...

45 komentar:

Anonim mengatakan...

blognya keren juga mbak...

Anonim mengatakan...

BOLEH JUGA TUH BLOGNYA JADI TAU TENTANG PERSIT

Anonim mengatakan...

BOLEH JUGA TUH BLOGNYA JADI TAU TENTANG PERSIT

Anonim mengatakan...

Salam kenal Bu....
Saya anggota TNI AD yg Dinas Di Makassar....
Salut dan bangga Melihat Blog "Ibu Persit" krn sampe saat ini baru pertama saya temukan.
Salam Hangat Buat Bapak.........
Blog saya http://bambangsriwijonarko.wordpress.com

Blog Istri saya
http://arsikirani.wordpress.com

Anonim mengatakan...

Saran.......
Perbaynyak lagi Postingannya Ya Bu.... terutama yang berkaitan "Persit dan Tips Buat keluarga"

Anonim mengatakan...

blog nya lumayan ......

lainkali liat ke www.hewanpeliharaankutegar.blogspot.com

Anonim mengatakan...

blog nya lumayan ......

lainkali liat ke www.hewanpeliharaankutegar.blogspot.com

Anonim mengatakan...

Trimakasih udah mampir bu. Salam kenal juga. Wah, saya senang sekali bisa kenalan dengan ibu, jadi bisa nambah info-info juga tentang istri tentara. Perbanyak postingannya ya, bu. InsyAllah saya akan sering mampir.

Anonim mengatakan...

ijin bu salam kenal juga saya juga persit bu.memang bu kita sebagai persit klo kerja itu pada jelous.dan memang katanya persit sama tapi walaupun sm2 perwira msh ada jarak istri dari akabri dan secapa,sepa.sekarang ini persit tdk seperti dulu wkt sy jd persit 96 dulu senior byk yg ngemong karena mereka sepuh2.sekarang ini byk bermunculan istri akmil masih anak2 yang lgsg jd ketua seksi jadi malah kacau karena dasarnya mereka msh blm mengerti persit.dan psti ada cemburu sosial karena mereka kebanyakan mentang2 ketua seksi menyuruh se enaknya menurut ibu bagaimana cara jalan keluarnya?apakah setiap ketua seksi itu harus dari persit baru akabri tidak seperti kita kerja dari bawah dulu.apakah itu tergantung ketua/memang peraturan persit?tlg dijawab ya bu terimakasih.

Anonim mengatakan...

Salam kenal bu.....,
Pertanyaan ibu sebenarnya masalah klasik dari dulu sampai sekarang dan dimanapun ini selalu jadi masalah, kebetulan suami saya dari SEPA PK dan saya merasakan adanya diskriminasi (mohon maaf tanpa ingin mendiskreditkan rekan2 yang suaminya dari Akmil)Tapi itu semua tergantung dari pribadi orang masing-masing. Karena istri dari Akmil yang baik dan menghargai orang pun banyak, sedang istri dari SEPA dan Secapa pun begitu juga ada yang baik ada juga yang sok. Terus bagaimana kita harus bersikap, mari kita belajar dari bapak2 (para suami) meskipun dalam Persit dikatakan "semua sama" tapi kita tidak dapat melupakan adanya hierarki dalam kepangkatan suami. Dan ini tentu menentukan penempatan dalam kepengurusan Persit. Kalau yang menjadi Ketua ternyata lebih muda dari kita, dia menjadi Ketua karena suaminya lebih senior. Dalam hal ini kita tetap harus hormat, loyal, santun, kepada istri senior dari manapun asal suaminya mau Akmil, SEPA maupun Secapa meskipun usianya masih dibawah kita. Begitu juga sebaliknya kalau kita menjadi Ketua dan anggota kita lebih tua dari kita, tetap kita harus juga menghormatinya walaupun suaminya dibawah suami kita. Kadang-kadang kita menemui orang yang masih muda tapi mentang-mentang suaminya pangkatnya tinggi bersikap seenaknya pada anggota dibawahnya dari sini kita bisa menilai orang itu pasti jiwanya belum matang. Justru kita harusnya kasihan karena sebagai orang yang lebih muda dia tidak tahu bagaimana menghargai orang yang lebih tua, pasti pengalamannya masih kurang. Tidak perlu terlalu sakit hati Bu..., begitulah Persit tempat kita belajar berbagai macam karakter orang. Yang penting kita tetap berorganisasi dan bersikap sebaik mungkin, Persit itu kalau baik belum tentu bisa membantu karier suami tapi kalau Persitnya jelek bisa berpengaruh pada karier suami, artinya baik saja belum tentu membantu apalagi jelek. Yang baik adalah Persitnya baik, dinas bapaknya juga baik. Marilah kita menjadi anggota Persit yang bisa menjadi panutan baik di keluarga, organisasi, dan masyarakat.

Any Roro Sukapti mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Salam kenal. Blog bagus. Ya begitu kehidupan di Persit. Saya sekarang sudah di Perip, jadi mengalami ini semua. Tulisan segera di teruskan, sehingga untuk calon2 Persit akan lebih tahu seluk beluknya sehingga mereka akan lebih siap. Sukses.

Anonim mengatakan...

mbok saya dijelaskan apa itu SEPA,SECAPA, Akmil....bingung aku, tingkatannya y lebih tinggi yang mana?dari dulu aku mandangnya semua TNI itu sama...hiks....jd bingung jg mo nikah sm militer tp buta bgt tentang kayak gituan.......soalnya dl kalo lht TNI seeeeeeeeebeeeeeeeeel bgt...skrg calon suami malah dari militer.....hiks...benci jd cinta...karma dech aku

Persitku sayang mengatakan...

Maaf sudah lama nggak buka2 website, jadi baru bisa balas sekarang. Sebutan untuk SEPA, Akmil dan Secapa
hanyalah sebutan untuk masuknya menjadi tentara ada yang lewat SEPA artinya mereka berasal dari Sarjana S1 atau D3 yang kemudian masuk Sekolah Pendidikan Perwira Karier selama -/+ 5 bl, dg pangkat pertama Letda.
Lewat Akmil, adl.mereka lulusan SLTA masuk Akademi Militer dg lama pendidikan 3th (renc. skrg 4 th) lulus dg pangkat pertama Letda. Sedangkan Secapa adl. lulusan SLTA masuk pendidikan Sekolah Calon Bintara, lulus dg pangkat pertama Sersan (Bintara)
Mana yang lebih tinggi ? Tentu saja tergantung siapa yang lebih senior kepangkatannya tanpa melihat asalnya, kalo kita melihat asalnya hanya akan mengkotak-kotakkan anggota TNI sehingga akan ada jarak antar sumber sehingga akan ada perpecahan diantara anggota TNI. Memang banyak yang terlalu mengagung-agungkan asal merasa diri lebih tinggi, calon komandan tapi ini hanya akan menimbulkan perpecahan dalam diri TNI mereka yang berpikiran picik seperti ini tidak selayaknya kita tiru. Mudah2an kita menjadi orang2 yang berjiwa besar dapat melihat dg mata hati dan tidak membeda2kan asal kita.

Anonim mengatakan...

ijin bu,,,
namaQ Devi
saya baru calon ibu persit bu pacaran jarak jauh udh aq rasakan selama 1,5 th terkadang masku tuh selalu sibuk dgn kegiatan ny dia sendiri di asrama sehingga dia gak sering ngasih kbr ke aq bu...nah aq pgen sharing nih ke ibu apa duluny ibu jg pnh merasakan hal seperti itu?apa semua prajurit itu juga seperti itu?

febri mengatakan...

mohon ijin bu...
saya juga calon istri tentara,,tetapi bukan dari TNI AD tapi calon saya dari TNI AL
boleh ikutan ngrumpi kan bu...
makasih...bu atas infonya
tapi saya juga masih tunggu tentang info lainnya...
salam kenal bu...

Anonim mengatakan...

mAaF mbA nUmpang curhAt niH,,
tP sbLmna crTanya di Lnjut yAa mbA,,Q tun9gu Lho coZ Q Lg dkEt sm an9gota TNI niH n Q jg buTa bAnged dgN yg nAmany PERSIT..
n gMn cArany curhAt onLine k mbA nA yAa,,Q maU duNk dbAgi nO hP nA..

Anonim mengatakan...

kepangkatan suami memang menentukan kedudukan seorang anggota persit dlm organisasi......tapi dengan menyadari siapa kita dan mau menghargai dan bekerjasama dgn yg lain pasti kita bisa menempatkan diri dengan baik di persit sehingga rasa kebersamaan, kekeluargaan dan rasa senasip sepenanggungan yg sicita2 kan dapat tercapai ya ga bu.....

Persitku sayang mengatakan...

Mohon maaf sudah agak lama gak buka blog, krn bbrp kesibukan....Utk adik Devi yg sedang menjalin hub jarak jauh dg angg TNI, saya memang tidak pernah mengalami pacaran jarak jauh dg suami tp... setelah menjadi suami istri sering banget yg namanya ditinggal utk pendidikan bahkan ketika saya hamil sampai menjelang melahirkan, saat ini pun kami punya wacana utk tinggal berjauhan krn suami mau bertugas ke daerah sementara putra kami sudah menjelang masuk sekolah lanjutan demi pendidikan anak, saya akan mendampingi anak saya bersekolah di Jawa sementara suami di Sulawesi. Devi sayang, kehidupan angg TNI memang penuh dg seni dan warna, jangan anggap ini sebagai kesulitan, krn menjadi istri prajurit pastilah wanita pilihan yang berhati teguh dan tegar, sebagai istri prajurit kita tidak boleh cengeng dan manja. Boleh dikata istri prajurit itu bukan wanita biasa tapi wanita luar biasa. Kalo Devi sekarang berhub jarak jauh....saran saya berikan kepercayaan penuh padanya tp tetap menjaga komunikasi sekarang komunikasi bukan suatu masalah besar bisa lewat sms, telp, internet. Kalo camer rumahnya gak begitu jauh sering2lah berkunjung bawa makanan kesukaannya, dg ketemu keluarganya paling tidak bisa mengurangi rasa kangen. Dan kalo sudah mantap dan gak ada kendala apa2 diresmikan aja...Ok

Hai febri...salam kenal juga
Senang sekali kalo febri mau ikutan ngobrol disini...salam buat masnya ya....

Untuk semuanya...mohon maaf saya tidak bisa memberikan no hp disini, bagi yg ingin curhat pribadi masih bisa kok lewat pesan di Facebook , dg senang hati pasti akan dibalas...ok ditunggu ya....

Anonim mengatakan...

Di kehidupan persit bnyk ibu2 persit beragam karakter, bagaimana kalo penunjukan ibu ketua Qt pilih dg cara musyawarah saja??

Persitku sayang mengatakan...

Ha..ha..ha... ide yang bagus..., Sayang TNI tidak sama dengan lembaga lain, kepercayaan untuk mendapatkan jabatan bukan karena kemampuan atau intelektual tapi karena senioritas. Begitu juga dengan Ketua Persit tidak dapat melalui musyawarah tp berdasarkan jabatan suami....

Anonim mengatakan...

ass, ijin mba, nama saya aisyah, saya baru sekitar 5 bulan jd anggota persit, meskipun sebelumnya saya sudah cukup tahu mengenai organisasi ini krn kebetulan orang tua sy juga dr keluarga militer. Maaf mba, saya lg perlu saran, sdh beberapa waktu ini ada yg mengganjal perasaan saya. begini loh mba, suami saya dari Sepa (S1) 2007 dan waktu itu kami menikah berdekatan dengan seniornya dari akmil 2006. ternyata hub saya dan istri senior tsb kurang harmonis. sebenarnya saya juga bingung krn prinsip saya dalam bersosialisasi adalah sopan santun dan norma2 sosial pd umumnya, tetapi istri senior tsb (21 thn) tdk terima krn saya panggil dia ibu x, dia maunya saya panggil dia mba. usia saya sendiri 27thn, dan suami saya naik lettu duluan dari senoir tsb. ttp tetap saja istri senior itu menuntut saya memanggil mba dan selama ini tidak mau menyapa saya krn masalah tsb. saya sdh mencoba memulai pembicaraan beberapa kali, tetapi tdk pernah ditanggapi olehnya. Buat saya pribadi, tdk masalah dia panggil saya apa, yg penting tolong hargai suami saya, krn selama ini dia memanggil suami saya langsung dengan namanya saja, padahal suami saya jauh lbh tua dr dia, dan secara pangkatpun sudah naik lbh dulu daripada suaminya. klo menurut mba bagaimana ya baiknya, sy merasa tdk nyaman dgn kondisi spt ini, mengingat kami berdua sama2 sbg wakil ketua di persit anak ranting. tidak enak rasanya di depan anggota jika ibu wakilnya diem2an.. mohon petunjuk ya mba, mungkin dgn pengalaman mba bisa memberikan petunjuk agar kami dapat keluar dr situasi ini sehingga suasana mjd lbh nyaman. terima kasih sebelumnya mba...

Persitku sayang mengatakan...

Buat Aisyah adikku sayang...., sebenarnya apa yang adik lakukan sudah benar dengan memanggil si istri senior dengan sebutan "ibu" itu jauh lebih aman daripada panggilan "mbak" Di dalam Persit panggilan mbak dan ibu bisa menjadi sangat sensitif, karena panggilan itu menunjukkan status tertentu. Saya agak kurang paham dengan sang senior mengapa ingin di panggil mbak, mungkin dia ingin dianggap lebih senior ya? Kalo berdasarkan cerita adik, istri senior tersebut sangat tidak dewasa. Terbukti cara dia memanggil suami adik sangat tidak sopan, jangankan dengan seorang perwira, dengan bintara ataupun tamtama baru pun jangan sekali2 memanggilnya dengan namanya saja itu sangat tidak pantas, panggil dengan pak, dik atau om itu akan menentukan tingkat tata krama dan etika yang kita miliki. Lain kalo suami kita yang memanggil mereka hanya dengan nama saja tidak masalah karena suami kita atasan mereka. Kita ini Persit tidak punya pangkat. Saran saya untuk adikku sayang, tetaplah menjaga sopan santun dan tata krama terhadap siapa pun termasuk si istri senior tersebut, sapalah kalo bertemu, kalo dia tidak membalas itu bukan masalah adik, tapi masalah dia, tidak perlu menghindar bila bertemu dia, karena adik di posisi yang benar. Jangan menunjukkan sikap bermusuhan di depan anggota, karena kita ini istri perwira kita harus menjadi contoh buat anggota. Berdoa saja dik, mudah2an si istri senior ini mendapat hidayah sehingga dapat mengubah sikapnya yang kurang pantas. Dalam berorganisasi dibutuhkan kedewasaan dalam bersikap dan berperilaku, percayalah kalo adik tetap santun dan baik pada setiap orang meskipun orang tersebut tidak suka dengan kita akan lebih nyaman bergaul dengan siapapun... Saya sering mengalami hal demikian, orang yang tidak suka dengan saya akan tetap saya sapa dan saya ajak tersenyum dengan begitu saya merasa tidak pernah punya musuh. Selamat berorganisasi adikku..., perjalanan masih panjang banyak hal yang akan adik temui nanti di organisasi hadapi dengan sikap yang tepat dan bijak, Allah beserta kita...., adik saat ini wakil ketua ya? Tunggu tulisanku bagaimana menjadi orang ke 2 ya.....salam buat suami ya dik

Anonim mengatakan...

Ijin untuk bergabung ya bu. Saya jg istri seorang TNi AD Yg br sj menikah 2 bln lalu. Sy sangat suka dgn blog ini yg bersifat universal dn berfikiran terbuka tanpa mengurangi tata krama kt sbg bngsa indonesia.
Keep survive buat blognya y bu, sy jg tertarik untk menulis diblog ini, tp blm saatnya krn msh terlalu dini. Krn sy msh blm aktif dlm organisasi, sy adlh kryawan swasta.
Selama kita ber postive thinking dan say no to gossip, insya Allah we'll save. "Jadilah apa yg kita kerjakan.." it's good motivation from mario teguh - golden ways. Ketika kita menyapu,jadilah tukang sapu, shg pekerjaan kita pefect, ini satu contoh kecil.
I like you mom, and all of your type in this blog. I do.
Kind regards,
Dwi.

Anonim mengatakan...

ass ibu persit....
Terimaksih tlah berbagi kisah di sini...
Sbnr nya sy sndiri juga bukan persit...heheh tpi mo ikutan coment,,cz kbetulan sy sdg mnjalin hbungan dg TNI Ad...
trimaksih atas infony,smg bisa menjadi pembelajaran buat sy kdepannya

@9 januari 2011

Rippito246 mengatakan...

asslm.....
hmm...slm knl bu...kbtulan otak-atik google...ktmu blognya ibu...
saya pipit..kbtulan saya anak dr s'org TNI-AD..dan saya jg sdng mnjlin hub dg sahabt saya yg jg s'org anggta TNI-AD...
saya suka blog yg ibu buat...kalau bisa postingnya d tambah lagi...bgus buat info para calon ibu persit yg g tw sma skali tntg persit...di kutip dari majalah persit jg g ada salahnya bu....
:)
dunia TNI dan Persit memang berbeda..saya sudah merasakanx sbg s'org anak dr TNI-AD...banyak suka duka...dan insya Allah akan saya jalani sbg s'org istri (mohon doanya) walaupun masih lama,krn sya hrus slesaikan kuliah saya dlu....
tingkatkn trus blogx bu'...kpn2 boleh share lgi ya..

Anonim mengatakan...

mohon ijin bu'
wlwpun sya bkn persit, tpi sya ingin taw ttg k'hdpn persit krna saya sedang menjalin hubungan dgn seorg TNI AD.
sebenarnya kalau ingin menjadi istri TNI itu tingkat pnddikan minimalnya apa ya bu'?
soalnya skrg ini saya jadi sering ribut dengan abang gara2 saya minder berhubungan dengan dia sedangkan pendidikan saya cuma lulusan SMA.
sedangkan yang lain sarjana.
saya jadi takut dengan kehidupan asrama yg pasti penuh persaingan kasta bu'.
mohon saranya ya bu'..

ariesiswo mengatakan...

Ijin bu.. Ada yg ingin sy tanykan.. Sy seorg dokter PNS mnjlin hub dgn perwira TNI.. Bu sjk sy mndpt promosi pekerjaan sbg kasi (kepala seksi) d kntor, sy mrasa mas sy krg suka.. Meskipun dia mengucapkan selamat n tp perasaan sy menangkap signal itu.. Yg mo sy tanykan apakah istri perwira lbh baik tdk bekerja d luar?? Apakah karier istri mempengaruhi karir suami?? Dia sring bertanya apa yg sy mau sebenarx?? Ktika sy tny mksdx dia, dia tdk mo menjelaskn.. Aplgi kami berbeda keyakinan, dr sharing dgn ibu pasi 1 katax itu akan sulit N menghambat karir suami nti (sy sdh bnyk knal senior/teman beserta bbrp istrix).. Mksh utk saran n jawabanx

Anonim mengatakan...

Mohon ijin ibu...
Perkenalkan nama sya rina.. Sya seorang Bidan pendidik.Saya boleh tanya2 tentang persit? Krna sya bru menjalin hub dg perwira TNI AD. Sya merasa pcr sya itu kurang perhatian dan selalu sibuk ini itu lah. Dan skrg beliaunya bru ditugaskan diluar jawa tetapi 3hri ni g da kbr sma sekali.sya merasa kesepian dan istilahnya galau. Mf sya mlah curhat nih. Bgaimana sih bu agar qt merasa nyaman pcrn dg Perwira TNI? Dan gmn qt mensikapi hal tersebut agar semuanya baik2 saja? Memang sosok TNI itu orgnya cuek2? Soalnya sya jg tnya dg pcr teman2 sya yang TNI memang jg cuek. Dan sya jg pgn tau hal2 ♈aϞƍ dikerjakan dlm organisasi persit itu apa saja? Agar bsk klo sdh jd ibu persit (اِنْشَآءَاللّهُ) saya sdh mmpunyai bekal utk terjun dlm organisasi tersebut. Trimaksih infonya ibu. Mohon saran dan jawabannya. :)

Unknown mengatakan...

Mohon ijin bu,
Perkenalkan nama sya apriel,sya seorang pendidik ato guru di SMPN yg الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ sudah PNS. ˚⌣˚♍ǟ'ªf ˚⌣˚ bu sya ingin sdkit curhat pd ibu yg sdh berpenglmn dn senior. Saat ini sya lgi sbk mngrus proses pngjuan mnikh dgn seorang TNI AD Si abang ini orgx cuek dn cool ! Dulu saat awl menjalin hubungn dgn si abang sya kget bngt dgn sikpx yg kaku sprti ini,dn kmi always,bawa'anx ribut n brantem aja,bhkan 5af sya prnh mnta ptus dr si abang,smua krn miss comunication,krn ksibukn dr msing2 kmi dn jarang brtemu, cwe pnginx d mnja,dn di perhati'in,tp si abang malah cueeek abisss,tlp aja jg jrg tp krn bunda sya yg sllu ngademin hti dengn nasehtx agr sya utk tetp sbr n stia mnghdapi si abang,yg pd wkt itu brtgs d ambon,krn 5af bunda sya sdh terltih kesabrnx dlm mnghdapi ayah yg seorang polisi. Seiring berputrx waktu si abang plg tgs dr ambon dn yg membuat sya sangt terharu,si abang mkin ♡§Ɣĝ♡,mkin aϑά̲ wktu mskipn sdkit,dn komunikasi mkin lncr smkin Ђǻrĭ smkin membaik dn smpai skrg hbngn kmi smkin brtmbh harmonis. Betapa kgetx sya tba2 si abang mngjk mnikh dn krn prubhnx yg dr hri ke hri smkin membaik akhrx sya rela dgn ikhlas untk tdk mlnjutkn S2 yg planingx akn sya tempuh dlm wkt dkt ini sya plih utk mnkh ! Tetapi bu, yg membuat sya tdk nyaman caln suami sya mlrg sya utk tdk mengikuti diklat d luar kota,biasx slm 3hri dn itupn sya tdk sdri krn msg2 sklh d kota kmi wjib mngirimkn wakasekx bla Kep.Seklhx kbtuln sbk jg!,krn gru skrg d gembleng abiis dech krn keterkaitn kurikulum bru,sya jdi bingung krn cln suami sya dgn tgasx tdk mngijinkn sya utk diklat Ƙ luar kota(diklat kluar kta hny kdg2 sj) bahkn smpai mjdi persitpun nnti si abang dgn tgasx tetp tdk mngjinkn! Sya bingung bu! Di sisi lain sbntr lgi sya mnjdi persit dn tinggl drmh dinas mengikuti suami tp di sisi lain lgi sya seorang wanita karier (PNS) yg jga pnya dampak negative (kondite) dlm jenjang karier kdinasn sya kdepnx bila sya always tdk mngikuti diklat tsb,pdahl sdh ad srt prntah dr dkns pendidikn dn dr Kpl Sklh krn stiap sklh wajib mngirimkn wakasek sbgai prwkilnx bla Kep Sklh jg sbuk,sya sdh membri input utk Take and Give bhwa kta slg membri n mnrima ato sling membri umpan blik,krn istri bkrja utk membntu suami dlm kbtuhn klg,dn sya jg sdar bhwa sya akn brtng jwb sbg seorg istri prajurit yg bla diklatx kbetuln wktux sm dgn prtemuan di persit sya lbh mngutmkn di persit ! Tp cln suami sya tetp tdk bsa mnrima pnjlsn sya,!
Mohon petunjuk jln kluar dr ibu yg sdh berpenglman dlm persit ! spy tdk rsa slig mngecewkn dr kmi,trima ksih bu,sya mhon bntuan solusi dri ibu selaku senior kmi !

Anonim mengatakan...

Mohon ijin Bu...

Saya sedang menunggu jawaban blog ibu untuk pertanyaan mbak nya tgl 29 Januari . Karena saya juga sedang mengalami itu . saya sedang menjalin hub jarak jauh dengan seorang TNI AD namun saya cuma lulusan SMA dan saya sekarang seorang karyawan swasta . mas saya meminta saya untuk meneruskan kuliah karena dia mengingnkan hubungan serius dengan saya . yang saya tanyakan , untuk menjadi seorang persit apakan pendidikan dan karier istri kelak akan berpengaruh dengan jabatan sang suami ? terimakasih bu , saya tunggu jawabannya ... mohon maaf jika dr kata kata saya ada yg salah .

salam , Annisa

Anonim mengatakan...

Izin bu ...sy desi ..
Kebetulan calon sy dr anggota tni jg
Mau tanya kalo menikah dgn seorang tni itu harus berpendidikan tinggi ya...?
Sy cuma tamatan SMA aja...
Trus yg sy tnya kan lg
Apa kah pendidikan kita itu
berpengaruh dgn kenaikan pangkat calon suami kita gak bu ...
Apa kah kita kuliah lg trus bepengaruh jg ...
Salam kenal ya bu

Anonim mengatakan...

Selamat malam Ibu persit. Saya setuju dengan pertanyaan yang apakah untuk menjadi pendamping seorang prajurit harus berpendidikan tinggi? Saya sedang menjalin hubungan dengan salah satu prajurit. Saya baru lulus SMA bu.. saya juga baru 2bln jalin hubungan. Dia 4thn diatas saya. Umur saya baru 18thn.. apakah terlalu dini untuk serius?

Unknown mengatakan...

Ass ..calon ibuu ibu persit ijin sya membantuu pertanyaan apakahh kitaa hruss kuliahh atauu berpendidikan tinggi inii jawaban drii pacar saya yg kebetulan dia bru lulus drii akmil ..Dan lg menikahi perwira tni itu gelar minimal S1 Ia wlwpun g berkarir dy hrus berwawasan Dan berpendidikan biar diorganisasi akan terlihat smart nyaa..awalnyaa saya pngen menikah mudaa karnaa sya pun lg kuliah s1 keperawatan makannya diaa bilang luluskan dulu skolahh sya bruu menikah ..gtt ibu ibuu trimakasihh ☺

Unknown mengatakan...

Ass ..calon ibuu ibu persit ijin sya membantuu pertanyaan apakahh kitaa hruss kuliahh atauu berpendidikan tinggi inii jawaban drii pacar saya yg kebetulan dia bru lulus drii akmil ..Dan lg menikahi perwira tni itu gelar minimal S1 Ia wlwpun g berkarir dy hrus berwawasan Dan berpendidikan biar diorganisasi akan terlihat smart nyaa..awalnyaa saya pngen menikah mudaa karnaa sya pun lg kuliah s1 keperawatan makannya diaa bilang luluskan dulu skolahh sya bruu menikah ..gtt ibu ibuu trimakasihh ☺

Susi Susanti mengatakan...

di blog tersebut tertera bahwa Persit adalah bagian dari TNI-AD
lalu yang bagian dari TNI lain, kaya TNI-AU,AL apakah berbeda atau gimana ya.??
maklum lah saya masih begitu muda, jadi belum begitu tau tentang ketentuan" dari seorang istri TNI
thanks :)

Unknown mengatakan...

Selamat malam...sebelumnya salam kenal semua..saya kebetulan anggota persit jg...mau bantu jawab..jd istri tentara tidak harus s1...banyak kok yg lulusan sma jg...ya memang menjadi istri tni harus berwawasan luas terutama kalo jd istri perwira karna bagaimanapun dia bakal jadi figur cobtoh untuk istri anggota..
Kalo untuk anggota persit yang bekerja sebenarnya persit tidak ada aturan kalo anggota persit tidak boleh bekerja..selama bisa membagi waktu antara kerja,persit dan hakikatnya sebagai istri dab ibu (kalo udah punya anak) ga masalah...yang jelas ada beberapa kegiatan yang memang diharuskan bahkan diwajibkan untuk datang(hadir) seperti pertemuan cabang salah satunya...

*sedikit berbagi karna saya jg newbi dalam persit, kebetulan saya jg bekerja dan punya anak bayi jg 😆😆

Unknown mengatakan...

Ijin salam kenal bu, ijin ingin menanyakan pendapat. Hari ini sy disuruh suami menegur istri junior karena selama 5 tahun pernikahan kami, istri junior ini tdk pernah memanggil saya "mbak" dy selalu menyebut panggilan "kalian" untuk sy dan "kami" untuk dy. Tp td pagi dy tdk terima karena sy tegur lalu balas pesan saya dengan "dy bukan tentara dan bukan junior suami saya" dan tak lama kemudian dy memposting foto anaknya dg caption menyindir saya "hormat grak"
Ijin bu mohon petunjuk saya sedih sekali, bagaimana hrus menghadapi orang seperti dy. Ijin terima kasih sebelumnya bu

vhavhivhuvhevho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
vhavhivhuvhevho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Bu saya adalah calon istri TNI, pada giat pertama biasa nya hanya perkenlaan , katanya ada nyanyi nya, maksudnya bagaimana bu? Terimakasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum..
Mohon ijin ibu,perkenalkan saya istri dari Praka Jhovan RF,kesatuan Kompi Peralatan Puslatpur Kodiklat AD..
Ijin ibu,terimakasih utk blog nya,kami tunggu tulisan² ibu selanjutnya,terimakasih ibu.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum..
Mohon ijin ibu,perkenalkan saya istri dari Praka Jhovan RF,kesatuan Kompi Peralatan Puslatpur Kodiklat AD..
Ijin ibu,terimakasih utk blog nya,kami tunggu tulisan² ibu selanjutnya,terimakasih ibu.

Yeni fatimah mengatakan...

Assalamualikum ibu 😊 perkenalkan nama saya yeni , saya lagi menjalin konmitmen dengan seorang TNI AD.saya mohon pengetianya bu tentang apa serumit persyaratan untuk menjadi calon ibu persit dengan yang saya baca dinternet bu? Dan cara agar kita lebih pengetian dengan keadaan jarak bu?
Maaf bu saya belum terllau paham, walaupum udah baca baca dinternet😊
Soalnya saya masih kuliah😁
Mohon dijawab ya bu ,agar saya insaallah mantap buat menenunggu mas 😁
Terima kasih bu

Irawati mengatakan...

pengen kali jadi ibu persit, tapi kalau dilihat2 ibu persit kebanyakan profesinya bidan, perawat sama guru 😑

Posting Komentar